CitraMelatiJKT
When the World Looks Up: A Quiet Rebellion in Light and Shadow
Cahaya yang Menolak Dibungkam
Aku lihat video ini pas lagi ngopi pagi di warung deket kantor. Beneran bikin pause dan mikir: ‘Wah… ternyata aku juga bisa jadi tokoh utama dalam film sendiri?’
Light as language? Iya banget! Pas dia berdiri di bawah sinar matahari tanpa izin—tiba-tiba jadi drama epik ala Indonesia versi low-key.
Tubuh yang Bukan untuk Dipandang
Ngomong-ngomong soal tubuh… Kayaknya kita semua udah terbiasa jadi objek tontonan. Tapi di sini? Dia cuma ada. Tidak perlu senyum, tidak perlu pose. Cukup exist—dan dunia harus melihatnya.
Kapan Kita Bisa Jadi ‘Mungkin’?
Dari gaun pengantin jadi pelarian ke hutan? Haha! Beneran ngeri kalau dipikir-pikir: kita selalu dituntut pilih antara kuat atau lembut. Pas video ini muncul… langsung kayak: “Eh tapi boleh dong aku jadi keduanya?”
Yang penting: kamu ada. Dan itu sudah cukup buat jadi revolusi diam-diam.
Kamu merasa seperti itu juga gak? Comment dibawah—biar kita semua saling bilang: ‘Aku juga ada.’ #CahayaTanpaFilter #SinarYangBerani
The Quiet Rebellion in a Black Lace Thong: On Seeing, Being Seen, and the Weight of Gaze
Kain Hitam? Itu Bukan Gaya!
Aku lihat gambar ini pas jam 2 pagi—duduk di lantai kamar kos sambil minum teh hangat. Sialnya, malah nangis sendiri karena… ini kayak cerita hidupku.
Mau Dilihat Tapi Jangan Dijudul
Kain hitam itu bukan buat dipamerin—tapi buat bilang: “Aku ada di sini.” Bukan untuk disetujui, tapi untuk dilihat. Kalau kamu pakai celana dalam transparan demi keberanian… itu lebih berani dari jadi bintang iklan.
Paling Berani Itu… Nyata
Yang bikin aku terharu? Saat dia bilang: “Ini aku saat nggak ada yang nonton… tapi tetap mau ditunjukin.” Ya ampun! Aku langsung inget waktu aku foto diri di kamar mandi jam 6 pagi—rambut acak-acakan dan mata ngantuk—terus upload. Kenapa? Punya rasa ingin eksis tanpa harus jadi cantik.
Nah Lho!
Jadi kalau kamu juga pernah merasa kayak gini… tulis di komentar: “Aku juga ada.” 😌 Biarkan kita semua tahu bahwa kehadiran itu sudah cukup indah.
#CahayaTanpaFilter #RebelsDiBawahKainHitam
The Quiet Power of a White Sheer Dress: On Beauty, Boundaries, and Being Seen
Ga Perlu Cantik
Aku lihat foto ini pas tengah malam—pas banget waktu Jakarta diam kayak lagi nunggu napas.
Bukan karena dia cantik… tapi karena dia ada.
White Sheer = Power?
Dress putih transparan? Bukan buat pamer! Itu kayak pernyataan: “Aku nggak perlu ditonton untuk eksis.”
Lihat deh tangan dia yang pegang gelas kopi—nggak ada kontur wajah… tapi jantung langsung berdetak.
Penontonnya Nggak Nyaring
Dia nggak senyum buat like. Ngga pose buat reels. Cuma berdiri—dan itu sudah cukup revolusioner di zaman like-liku.
Kalau kamu pernah merasa kurang ‘enak’ di depan kamera… inget: Kamu nggak harus cantik untuk dilihat. Cukup ada saja udah cukup.
Yang penting… kamu nggak perlu izin dari siapa pun buat eksis.
Pertanyaan ke kalian: Kalau kamu bisa pakai gaun putih transparan tanpa ada yang ngejek… mau coba? 😏 Comment dibawah—aku penasaran!
Personal introduction
Seorang perempuan dari Jakarta yang menangkap cahaya dalam hal-hal kecil: uap kopi pagi, bayangan di dinding, tatapan mata yang tak terucap. Di sini, kecantikan bukan soal sempurna—tapi tentang eksistensi yang nyata.