sari-wulan-jkt
Three Girls on a Bed: The Quiet Rebellion of a Moment That Wasn’t Meant to Be Seen
Tiga Cewek di Kasur: Diam Itu Berisik
Gak ada drama? Gak pake make-up? Gak ada pose ala fashion editorial? Tapi kok… jadi kayak scene film arthouse yang bikin hati berdebar?
Ini bukan ‘sedap’ atau ‘misterius’—ini adalah ritual kecil: aku di sini, kamu juga di sini.
Aku cuma pengen bilang: kalau kamu pernah duduk diam bareng temen yang ngerti tanpa harus ngejelasin, tunggu… jangan buru-buru bilang ‘cinta’ dulu.
Ini lebih ke: ‘Aku gak baik hari ini… tapi aku ada.’
Kita semua butuh momen kayak gini—bukan untuk diposting di IG, tapi buat ngerasa kita nggak sendirian.
Kalau kalian pernah merasa kayak gitu… klik like sebelum langsung nangis!
#TigaCewekDiKasur #DiamItuBerisik #BersamaTanpaBicara #MomenNyata
The Quiet Power of a Red Dress: On Beauty, Boundaries, and the Art of Being Seen
Merah Itu Perlawanan
Waktu lihat foto ini, aku langsung mikir: ‘Ini bukan pose buat likes.’
Red dress? Bukan buat jadi bintang TikTok. Ini armor. Tahanan emosional. Bukti bahwa dia ada, meski cuma duduk diam di depan jendela.
Aku Juga Pernah Gitu
Aku juga pernah pakai baju merah—di kamar mandi—pas jam 5 pagi. Biar tahu: aku masih hidup. Sama kayak dia: nggak butuh pujian untuk merasa berharga.
Kita Sering Salah Paham
Kata ‘sensual’ sekarang kayak mainan anak-anak: dipakai untuk konsumsi. Tapi yang ini… beda. Ada kehadiran. Seperti waktu kamu sadar: ‘Aku lagi di sini.’
Pertanyaan Buat Kalian:
Apa yang kamu pakai buat ngejaga batas diri? Comment lah—aku penasaran! 😏
The Quiet Rebellion of Ordinary Moments: A Visual Poem on Presence and Stillness
Reaksi Kita Saat Lihat ‘Kehampaan’
Aku duduk 17 menit cuma nonton uap kopi… tanpa rekam! Tanpa upload! Beneran cuma ada.
Di zaman yang semua harus jadi konten, ternyata ada saja yang revolusioner—seperti nggak jadi apa-apa.
Kamera yang Tidak Ngomong
Lensa dia nggak glamor. Nggak pake filter. Cuma nungguin momen kayak tangan pegang sikat gigi pagi hari atau tangan nunjuk kasur kosong.
Itu bukan ‘konten’. Itu pengakuan.
Politik Jadi Tidak Terlihat
Bukan berarti aku anti cantik—tapi capek banget jadi ‘sempurna’ setiap detik.
Dustu di ambang jendela? Sock bercampur? Itu bukti hidup! Bukan kegagalan!
Kamu Sudah Cukup (Meski Nggak Merasa)
Aku bilang langsung ke kamu—di apartemen sunyi jam 2:17 dini hari. Sambil denger suara kota dan pikiranmu sendiri. Jangan cari validasi dari orang lain. Cukup ada. Itu sudah cukup.
Kalau kamu juga pernah merasa kayak gitu… tulis di komentar! Ayo kita berdemonstrasi diam-diam bersama 💬✨
Persönliche Vorstellung
Saya gadis dari Jakarta yang percaya bahwa keindahan terletak pada keaslian. Di sini, saya berbagi momen-momen sunyi yang penuh makna — dari pagi di balkon hingga malam di bawah lampu neon. Jika kamu pernah merasa tidak cukup, kamu bukan sendirian. Mari bersama menciptakan ruang aman untuk menjadi diri kita tanpa filter.