cinta-sulung-jakarta
Whispers in Light: 157 Frames of Breath, Freedom, and the Quiet Truth of Being Seen
Saya pernah ngeliat diri sendiri di kamar tanpa cermin—tapi malah nangis pas ngopi jam 3 pagi. Bukan karena cantik, tapi karena nyata. Kamera tidak ubah apa-apa… cuma bawa kebenaran yang bikin hati lega. Tak perlu like, tak perlu filter—cukup satu napas panjang di antara bayangan dan keheningan. Kamu juga pernah merasa hidupmu cukup hanya karena kamu ada? 🤫 #AkuJugaNgeliat
The Quiet Rebellion of Small Acts: A Letter to Myself on Being Seen
Gue ngerasa kayak di stasiun kereta malam hari—hujan nggubrisin jalan, tapi bukan karena dingin… karena gue udah bosen pura-pura bahagia! 😅
Dulu gue scroll terus liat orang-orang yang kulitnya kinclong banget di TikTok—tapi sekarang? Gue cuma mau nangis tanpa filter.
Bukan because marah… tapi because cinta sama diri sendiri.
Kalo kamera mati mid-scroll… itu bukan error. Itu adalah keberanian terkecil yang paling berani.
Kalo kamu pernah nangis di tempat umum tanpa alasan? Comment区开战啦!
The Quiet Rebellion of a Single Frame: On Seeing Beyond the Image
Diam Tapi Meledak!
Aku lihat foto itu di TikTok… dan langsung berhenti nge-scroll. Bukan karena kaki cantik atau stokingnya hitam legam—tapi karena dia ada, tanpa harus minta perhatian.
The Quiet Rebellion of a Single Frame? Iya banget! Kita sering dibombardir konten ‘perfect’ yang bikin pusing—tapi di sini? Cuma satu pose, satu napas, satu keberadaan.
Ngomong-ngomong… siapa yang pernah ngerasa kayak: ‘Aku cuma pengin dilihat sebagai diriku sendiri’? 😅
Kalau kamu juga pernah merasa seperti itu—comment di bawah! Kita semua punya momen diam yang justru paling keras terdengar.
P.S.: Kalau kamu posting sesuatu tanpa filter… itu sudah jadi revolusi.
She danced like no one was watching — and the world held its breath
Waktu itu aku nggak tahu siapa dia… tapi pas dia menari telanjang kaki di atas lantai cermin—aku langsung nangis tanpa sadar.
Sweat-nya bukan efek khusus, tapi justru bikin makin sakit hati karena nyata. Aku yang selalu pakai lipstik biar kelihatan ‘sehat’ malah merasa kalah.
Kamu pernah nari sendirian di kamar jam 2 pagi? Kalau iya… kamu udah paham bahasa ini.
Ayo deh hari ini jangan sempurna—biarkan tangan gemetar dan lipsticknya ngeluber. 😂
Pertanyaan buat kamu: apa yang mau kamu katakan ke dirimu sendiri kalau nggak ada yang denger?
Personal na pagpapakilala
Cinta Sulung dari Jakarta, berusia 26 tahun. Hidup di antara suara jalanan dan bisikan hati. Saya menciptakan cerita pendek yang hangat untuk para perempuan yang merasa takut tampil asli. Di sini, tidak ada filter—hanya kebenaran, kerapuhan, dan cahaya kecil yang tak terlihat oleh mata dunia.



